Langsung ke konten utama

DO IT BECAUSE YOU WANT TO, BECAUSE IT MAKES YOU HAPPY (Memilih Jurusan)


DO IT BECAUSE YOU WANT TO, BECAUSE IT MAKES YOU HAPPY (TWO SIDES)


31 Agust 13

MEMILIH JURUSAN


Di terapkan ke kuliah, (kebetulan pas itu aku habis kelas BK), hari itu aku tanya ke miss nya tentang “kekhawatiranku” (ya ampun, bahasaku-_-) :

“Bagaimana kalau saya nanti masuk ke fakultas yang hanya sesuai dengan potensi saya namun kurang sesuai dengan minat saya?”


Iya, ya, gitulah. Karena ‘bidang yang saya bisa’ dan ‘bidang yang saya sukai’ sedikit banyak, tetaplah dua hal yang berbeda.

Alangkah beruntung orang yang mempunyai potensi sebagai passion mereka juga. Bisa menggeluti bidang yang mereka mampu dan sukai. Tapi tak semua orang begitu. Tak banyak yang begitu. Contohnya adalah : saya.

 Memang benar passion-mu harus kamu sadari sedini mungkin dan benar, ikutilah –apa yang kamu sukai- bukan -apa yang seharusnya kamu sukai- tapi cobalah berpikir lagi. Masih banyak aspek yang bisa jadi pertimbangan. 

Bayangkan kalau seseorang sebenarnya sangat berpotensi di bidang numerik, teknik atau science. Namun sebenarnya sangat menyukai cerita, puisi, berimajinasi, dan mendongeng. Itu bisa saja terjadi. Passion nya adalah bercerita dan membuat karya-karya, namun untuk menjadikannya sebuah profesi tetap? 

Aku yakin banyak yang berpendapat bahwa itu tidaklah pas. Memang sih ada yang benar benar sukses hanya karena menulis puisi taupun cerita, tapi presentasenya sangat kecil. Sebagian besar tahu bahwa passion tersebut jelas kurang menjanjikan untuk dijadikan profesi tetap.

Aku pun menarik kesimpulan bahwa kita tetap harus sadar tentang relita hidup di sekeliling kita. Kita seharusnya mengedepankan hati namun jelas tidak boleh mengesampingkan logika. Di akhir pelajaran guruku berkata bahwa kita tetap harus mempertimbangkan potensi kita (sebagai salah satu pertimbangan utama) kita saat memilih jurusan. Potensi dan Passion.



Heemmm.      
( Selamat ya Chus, jadi tambah galau nih kelas tiga.........)

Komentar