Jakarta, 23 Desember 2022
Kadang aku suka kepikiran, bagaimana sih otak kita menyimpan kenangan? Lembaran-lembaran di otak kita menyimpan bab kenangan yang berbeda-beda, berlapis-lapis, beragam, dan mengeluarkan rasa nano-nano, rasa yang berubah-ubah sesuai dengan apa yang indera kita terima dari luar.
Kumpulan neuron yang teraktivasi saat kita melihat, mencium, atau merasakan sesuatu. Foto, wajah seseorang, bau wangi bunga, aroma kopi di kala pagi, atau sentuhan rintik hujan. Semuanya mengacu pada sistem limbik. Sistem limbik yang terdiri atas amygdala, hipokampus, talamus dan hipotalamus memegang peran utama dalam panggung perasaan. Neuron-neuron bagian thalamus menyambung ke lapisan yang menyelimuti otak, membuat kita merasakan berbagai sensasi seperti halnya jantung yang berdetak-detak saat melihat wajah seseorang yang kita sayang.
Pernah sedih dan kecewa sampai rasanya dadamu tertekan dan sesak? Saat itu otak mengeluarkan respon yang membuat dada kita sakit. Lalu kenapa sakitnya di bagian dada, padahal memori itu ada di otak kita? Hipotalamus lah yang terlibat dalam hal ini. Ia menyambungkan otak dengan kelenjar-kelanjar dan organ lainnya dalam tubuhmu, mengatur balance homeostatis dalam dirimu. Ia lah salah satu yang bertanggung jawab atas sakit yang kau rasa saat kau merasa stress
Lalu ada lagi bagian yang kecil bak kacang almond dari otak kita bernama amygdala, memegang kendali atas munculnya rasa takut, panik, bahagia, rasa ketertarikan dan rasa damai kita.
Terakhir adalah bagian yang bentuknya bak kuda laut, hippocampus. Ia yang membuat kenanganmu menjadi ingatan yang susah kau lupakan.
Sistem limbik menyimpan memori indah yang terus ingin kita kenang sekaligus menyimpan memori buruk yang ingin kita buang jauh, tanpa bisa kita atur. Tak seperti file di laptop yang bila kita tak ingin melihatnya tinggal delete permanently, beres. Sistem limbik menyimpan semuanya, termasuk hal-hal yang membuat kita trauma. Tak satu pun darinya yang bisa kita pilih untuk hapus atau jaga.
Fight of flight, begitulah tubuh kita didesain.
To be continued
Komentar