Orang bilang, setiap orang membawa sebuah cangkir di atas kepala mereka. Sebuah cangkir yang selalu mereka bawa kemana-mana setiap harinya. I love the idea of this. Sepanjang hari, tanpa sadar mereka ingin mencari orang-orang yang mengisi cangkir mereka. Mengisi dengan rasa cinta, rasa dibutuhkan, rasa dihormati, dan rasa bahwa dia memiliki makna. Semua orang ingin menjadi berarti di dunia kecil mereka. Berbagi dan saling mengisi cangkir satu sama lain. Tapi, pasti akan ada orang-orang yang senang menumpahkan isi dari cangkir seseorang, membuat isi cangkirnya berkurang atau bahkan kosong. Mereka adalah orang-orang yang suka meremehkan dan memandang rendah orang lain, hingga orang lain kehilangan makna. “When you want to pour the other’s cup, you need to fill your cup first”. Orang dengan cangkir kosong akan cenderung merasa tak bisa lagi berbagi isi cangkir pada orang lain. Mereka akan merasa useless dan menutup diri. Mereka menunggu seseorang yang bisa mengisi lagi cangkir mereka. Hanya karena ide ini, aku selalu teringat bahwa aku harus selalu menghargai orang lain. Karena itu cobalah setiap kali kalian menemukan orang dengan cangkir yang hampir kosong, isilah mereka. Buat mereka agar bisa kembali berbagi dengan dunia mereka.
Bandung, 25 November 2018.
Minggu, 6.35 a.m.
Minggu, 6.35 a.m.
Alamanda.
Komentar