Ingin berbagi suatu cerita aja sih. Tentang seorang anak yang berjuang keras untuk mendapatkan nilai sempurna di kelas. Dia begitu berjuang sehingga selalu menjadi nomor satu diantara teman-temannya. Tujuannya hanya satu, ia ingin membuat ayahnya bangga. Hingga pada suatu hari, dia memberi tahu ayahnya.
"Ayah, aku mendapatkan nilai tertinggi di kelas" ujarnya
"Oh..yasudah.." jawab si Ayah santai sambil membaca koran.
Dan jawaban itu mengubah semuanya.
Anak itu berubah. Ia tak lagi peduli akan nilainya, pelajarannya, juga sosialnya. Hanya karena mendengar kata-kata dari ayah yang sangat ingin dibuatnya bangga.
Coba lihatlah, jawaban dari Ayahnya jelas telah meruntuhkan hatinya.
Satu cerita lagi, yang pernah kubaca dulu.
Satu orang yang merupakan korban bully, dia telah merencanakan akan bunuh diri sore itu, hanya sebelum ada satu temannya, sang juara kelas, yang berkata pada para bulliers, "Tolong jangan ganggu dia lagi!" Dia pun merasa masih ada yang peduli padanya, mengurungkan niatnya bunuh diri, menjadi sahabat si juara kelas dan mengejar peringkatnya serta di akhir cerita ia menjadi seorang dokter. See? Hidup memang penuh teka teki, dan kuakui berbagai kejadian dalam hidup kadang memang benar-benar drama.
Pesan yang ingin ku sampaikan adalah, bijaksanalah dalam berbicara, pada siapa dan kapan kau bicara. Mungkin satu kata Anda bisa menghancurkan mereka, mungkin juga bisa menyelamatkan mereka.
Dan, jika berkata, kau harus selalu menyampaikan kebenaran. Namun bukan berarti kau memiliki hak untuk menyampaikan seluruh kebenaran di setiap waktu. Tak perlu memberi tahu seorang nenek bahwa ia sudah tua renta bukan? Karena itu, pilihlah kata-kata yang baik :).
"Ayah, aku mendapatkan nilai tertinggi di kelas" ujarnya
"Oh..yasudah.." jawab si Ayah santai sambil membaca koran.
Dan jawaban itu mengubah semuanya.
Anak itu berubah. Ia tak lagi peduli akan nilainya, pelajarannya, juga sosialnya. Hanya karena mendengar kata-kata dari ayah yang sangat ingin dibuatnya bangga.
Coba lihatlah, jawaban dari Ayahnya jelas telah meruntuhkan hatinya.
Satu cerita lagi, yang pernah kubaca dulu.
Satu orang yang merupakan korban bully, dia telah merencanakan akan bunuh diri sore itu, hanya sebelum ada satu temannya, sang juara kelas, yang berkata pada para bulliers, "Tolong jangan ganggu dia lagi!" Dia pun merasa masih ada yang peduli padanya, mengurungkan niatnya bunuh diri, menjadi sahabat si juara kelas dan mengejar peringkatnya serta di akhir cerita ia menjadi seorang dokter. See? Hidup memang penuh teka teki, dan kuakui berbagai kejadian dalam hidup kadang memang benar-benar drama.
Pesan yang ingin ku sampaikan adalah, bijaksanalah dalam berbicara, pada siapa dan kapan kau bicara. Mungkin satu kata Anda bisa menghancurkan mereka, mungkin juga bisa menyelamatkan mereka.
Dan, jika berkata, kau harus selalu menyampaikan kebenaran. Namun bukan berarti kau memiliki hak untuk menyampaikan seluruh kebenaran di setiap waktu. Tak perlu memberi tahu seorang nenek bahwa ia sudah tua renta bukan? Karena itu, pilihlah kata-kata yang baik :).
Komentar