Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Surat sahabat #4 Rezeki yang tertulis

"Rezeki kita sudah dituliskan dalam kitab Lauhul Mahfuz. Setahun ini misalnya rezekmu adalah 10 juta. Maka baik secara haram ataupun secara halalpun jalan yang kau tempuh untuk mendapatkannya,  rezekimu tetaplah 10 juta. Jadi mana yang akan kau pilih? .. Beritahu aku manakah yang akan kau pilih, kau mendapatkan uang 10 juta itu secara langsung atau uang 10 juta itu disimpan oleh Allah untukmu dan diberikan padamu sedikit demi sedikit saat kau butuh? Tanpa kau harus cemas menjaga uangmu itu tetap aman, tanpa kau lelah, dan tanpa kau menjadi tamak dan boros. .. Rezeki diturunkan di bumi dan kau ada di bumi. Namun belum tentu di tempat yang sama dengan yang kau pijak saat ini. Karena itu carilah, berusahalah. .. Manusia tetap diberikan kehendak, akal,  dan nafsu. Karena itu pilihlah dengan bijak apa yang menjadi pilihanmu." Dari sahabat yang mendapat kesempatan untuk mengingat,  A. H.  Untuk Chusna.  #rezeki #takdir #hikmah #nasihat #lauhulmahfuz

Surat sahabat #3 Sajak tentang kurma.

Seratus biji kurma harganya seratus ribu. Kuberikan air agar tumbuhlah si kurma.  Delapan puluh dari seratus busuk oleh si air.  Dua puluh diantaranya tumbuh hingga lebat tak terkira.  Katakanlah, apakah yang kuperbuat buruk dan sia-sia?  Tidak, meski 80 biji dikorbankan untuk menghasilkan 20 biji kurma yang lebat, secara keseluruhan tindakan tersebut menguntungkan. Karena 20 biji akan menjadi 20 pohon yang masing-masing pohonnya akan menghasilkan puluhan bahkan ratusan biji kurma yang bila diuangkan tentu lebih dari harga 100 biji kurma.Begitulah kebaikan. Terkadang membutuhkan pengorbanan dan tak terasa manfaatnya untuk kita.  Namun apakah kau pernah berpikir tentang total ribuan kurma yang menunggu dirimu?  Dari Sahabat yang berdoa untuk sahabatnya.  S.N Untuk Chusna.

Surat sahabat #2

Apa kau kini cemas? Degup yang tak menentu Tangan yang bergetar Wajah dalam semu kelabu Pikiran yang tak pernah tentram Kau ucapkan tak akan kalah Pada siapa? Pada siapa kau hakikatkan kemenanganmu? Pada apa kau ingin titipkan semua usahamu? Karena niat tak akan berdusta Karena janji tak akan mengingkari Karena karunia tak akan pernah salah menghampiri Kita yang ceroboh Kita yang selalu tergesa Kita yang tak mawas Kita yang ingin selalu menang Padahal musuh bukan mereka Yang dikalahkan bukan dia atau dia Tapi dirimu sendiri Dari Sahabat yang selalu setia I.S  Untuk Chusna. 

Surat sahabat #1

.. lalu syukur seperti halnya kita yang bertamu dan disuguhi makanan oleh pelayan dari dapur seorang raja. Apakah kita akan menyanjung-nyanjung si pelayan dan mengabaikan raja, sang pemberi sesungguhnya? tentu tidak. segala nikmat yang kau terima adalah pemberian Raja melalui perantaranya. Dan mungkin juga kita adalah perantara bagi yang lain. Karena itu berterimakasihlah pada yang benar, dan lupakan berharap untuk disanjung. Syukur hanya milik Allah.  Dari sahabat yang sangat sangat lama.  S.N . Untuk Chusna.