Di suatu daerah yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan, di tempat yang kicauan burung masih terdengar dan udara yang selalu terasa layaknya usai dibilas hujan, tersebutlah seorang guru yang amat bijaksana. Guru itu sangatlah pandai dan sabar. Setiap sore hari, beliau mengadakan mentoring sehingga murid-muridnya akan berkumpul mengelilinginya untuk menanyakan apa saja yang tidak mereka mengerti kepada beliau. “Pak Guru, apakah benar Tuhan itu ada?” ujar salah seorang muridnya. “Ya, tentu saja!” jawab beliau. “Tapi Pak Guru, bagaimana kita bisa percaya sesuatu yang tidak bisa kita lihat??” “Ibaratnya begini anakku, misalnya kamu terjatuh dan terluka. Lalu lukamu mengeluarkan darah. Kamu mengatakan kalau kamu sakit. Tapi bagaimana kami bisa mempercayaimu? Bolehkah kita memutuskan kalau rasa sakitmu itu tidak ada karena kami tidak bisa melihatnya? Tentu tidak. Jika kita menggunakan logika kita, kita akan melihat tanda dari rasa sakitmu, misalnya, darah yang keluar dari lukamu. Sam