Langsung ke konten utama

Aku yang Berdamai

 Sudah lebih dari 3 minggu dari semenjak berita itu aku terima.

Aku sudah mengunjungi kota Ampenan, kota Batam, dan tiap kali aku mengudara melihat siluet-siluet kapal dan rumah aku bergumam "Manusia itu ada banyak sekali, ya"

"Allah pasti Maha Kuasa sekali bisa mendengar semua manusia ini berdoa. Bagaimana kalau doanya saling berselisihan? Si A minta hujan, B minta tidak hujan misalnya. Allah memang sangat berkuasa mengatur semuanya, membuat semua skenario ini terencana"

Aku mulai berdamai dengan fakta bahwa aku adalah lukisan yang tak kau pilih. Dipikir-pikir, rasanya aku angkuh sekali, meski aku lukisan paling bagus di pameran pun tak ada garansi kau membeliku. Aku lukisan paling sok tahu yang ada di pameran ini.

Sosial media itu hal yang sangat aneh ya? Kau bilang para investor bisnis menghabiskan jutaan dollar untuk membuat kita kecanduan padanya, tapi kenapa aku merasa benci melihatnya?

Rupa-rupanya aku membandingkan hidupku dengan art piece yang lain. Aku ingin seperti sinema, kaya akan musik, gerakan, dan visual yang membuat orang terpesona karenanya. Berbisik aku pada si sinema "Aku ingin sekali sepertimu. Kau bahagia sekali!"

"Orang-orang tak bisa memajangku seperti mereka memajangmu. Orang-orang membeli tiket 50ribu untuk menontonku. Kau berharga jutaan dan tak semua orang bisa membelimu. Kau begitu menawan. Aku iri padamu"

Riuh ucapan sinema membuatku ternganga. Hidup itu memang sawang sinawang. Yang belum menemukan jodoh iri karena belum dikasih2, yang belum dkaruniai buah hati, frustasi.

"Aku belum punya anak" ujar pasutri muda yang sudah menikah 2 tahun
"At least kamu punya pasangan yang mencintaimu" ujar yang masih belum bertemu jodohnya
"At least kamu punya orangtua yang menginginkanmu" ujar anak-anak yang tumbuh di panti asuhan.
"At least kamu sehat dan bisa beraktivitas dengan normal" ujar seorang pasien yang terbaring sakit.
Ada banyak hal yang rasanya perlu kita syukuri dibandingkan dengan kesulitan-kesulitan yang kita terima.

Seperti kata seorang teman, kebahagiaan akan jauh lebih terasa manisnya saat kita telah melewati hal-hal yang sulit.

Lalu aku mulai mengikhlaskan momen-momen yang telah berlalu. Mensyukuri pertemuanku dengan orang-orang yang salah. Pada hari dimana aku bertemu lagi dengan Timbuktu secara tak sengaja di jalan, aku melihatnya sebagai orang yang pernah memberikan kebahagiaan untukku. Betapa dulu aku menganggap brengseknya dia dan tak bisa lagi percaya padanya, aku tetap mensyukuri momen bahwa dia pernah membuatku merasakan kupu-kupu dalam perutku, pernah berusaha untuk membuatku bahagia, mensyukuri bahwa karenanya lah aku jadi tahu ayam goreng terenak yang pernah aku makan, bahwa dia yang membantuku belajar merelakan dan mengenal diriku lebih baik. Pada akhirnya seberapapun aku terluka olehnya, dia tetap seorang manusia yang pernah memberikan aku kebaikan.

Sebulan lagi bulan April. Aku mulai berdamai juga dengan bulan April. Berhenti bermindset seperti korban, aku belajar mengikhlaskan momen momen yang aku lewati bersama sosok yang salah. Aku bersyukur mendapatkan kebaikan-kebaikan yang pernah mereka berikan. Aku sadar dan menerima bahwa mereka bukan sosok yang tepat untukku. Aku yakin Allah Maha Adil, Maha Penentu Takdir, Maha Berkehendak, akan menghadirkan seseorang yang tepat di waktu yang tepat. 

Sahabatku bilang, Allah Maha Kaya. Maha mampu mengubah sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.

Ya Allah aku ingin dicintai dengan lemah lembut, dipimpin dengan adil, dibersamai dalam menggapai cita-citaku untuk berdaya dan bermanfaat bagi sesama. Anugerahkanlah hamba sosok yang bersamanya terasa bahagia, tenang, dan terasa dekat dengan surga. Yang menghamba padaMu, yang punya belas kasih, pemimpin dan qawam yang bijaksana, yang sejuk mata dipandang, yang setia dan senantiasa memudahkan urusan dunia dan akhiratku. Yang menyayangiku, keluargaku, dan keturunanku kelak. Berikanlah takdir terbaik dariMu. Hilangkanlah penyakit hati dan keraguan di hati kami. Jadikanlah aku pantas untuknya. Temukanlah kami dengan cara yang baik, satukanlah kami dalam rumah tangga yang baik. Ridhailah kami. Allah yang Maha Tahu segala hal yang tidak aku tahu, Aku memohon kepadaMu kebaikan yang tak aku sangka-sangka dan berlindung padaMu dari keburukan yang tak disangka-sangka. Aamiin yra.


Komentar