Langsung ke konten utama

Embun Pagi di Ciloto



 Ciloto, 30 September 2022




Selamat malam. Semoga dirimu sehat selalu.

Malam ini udara di Ciloto amat dingin, aku tutup rapat semua jendelaku. Ini hari kelima aku sendiri di ruangan yang besar ini. Koperku masih terbuka ditengah ruangan. Berniat packing untuk besok pagi namun rasaku ingin bercerita begitu besar. 

Kapan terakhir kali kamu merasa aman mengobrol dengan seseorang? Merasa nyaman dan didengar.

Merasa lega karena perasaanmu tersampaikan. Merasa dimengerti karena dia menghargai pendapatmu sekalipun berbeda dengannya. Tindakan konyolmu. Pikiran rumitmu, tanpa menghakimimu.

Kapan terakhir kali kamu memiliki seseorang yang bisa dipercaya? Yang padanya kamu bebas menyampaikan semua warna. Tanpa takut mereka meninggalkan, tanpa takut mereka bicara buruk dibelakangmu.

Kapan terakhir kalinya seseorang menangis untukmu? Serasa bebanmu adalah bebannya, bahagiamu adalah bahagianya. Menarikmu kembali ke atas, saat kau duduk terjatuh di tanah.

Aku rindu sekali mengobrol denganmu. Bahkan menunggu sehari pun rasanya aku tak mau. 

Aku rindu nuansa sekitarku yang menjadi teduh, waktu yang tenang, tatkala bercengkrama denganmu.

Seperti hatimu dipeluk oleh lautan yang tenang. 




Komentar