Langsung ke konten utama

"Nurut sama Allah"


 Rabu, 17 Agustus 2022

Jl Phh Mustofa, Bandung

Hari itu aku bercerita tentang harapanku pada ablaku.

Harapan yang aku nanti-nanti. Yang aku tunggu bertahun-tahun lamanya.

Abla bertanya "Kalau hal itu ga terwujud kamu akan kecewa ngga Chusna?"

"Aku rasa aku bakal...kecewa..."

"Chusnaa..."

Abla memanggil namaku. Pandangan mataku sudah kabur oleh air mata. Aku menangis sesenggukan di pangkuan abla. Aku ga tahu kenapa aku begitu. Rasanya aku ingat kembali kepada rasa kecewaku beberapa waktu yang lalu. Rasanya aku ga ingin kecewa lagi. 

"Chusna....,

Nurut sama Allah..

saat berharap, kamu bisa aja kecewa kalau itu ngga terwujud.

Harus lebih legawa,  harus nyiapin hati apapun yang terjadi. Takdir Allah itu diatas segalanya. Allah yang mengendalikan manusia. Bukan kamu yang mengendalikan manusia. Jangan juga kamu yang berharap mengendalikan takdir Allah, nurut apapun ketetapan Allah. Dari kacamata km mungkin itu baik, tapi dari kacamata Allah belum tentu. Nurut sama Allah biar kamu ga kecewa dan sakit hati berkali kali.."

Hari itu juga alhamdulillah Allah menghadirkan kelapangan di hatiku, dimantapkan hatiku, dihilangkan bimbangnya, digenapkan, hingga rasa sakit dan sesak yang beberapa hari lalu hinggap di dadaku luruh. Maha Besar Allah, menghadirkan hidayah padaku melalui perantara hamba-hambaNya yang baik.

"Dan dalam tawakkal pada Allah itu, kamu berikhtiar, menghindari apa yang bertentangan dengan-Nya, dan yakin segala ketetapan Allah itu baik untukmu nantinya...."

Komentar