Langsung ke konten utama

Coffee break

[Coffee Break Time - A reminder] 


Manusia tak akan pernah merasa cukup.


Selalu ada saja yg terasa mengusik jika kita ngga bisa bersabar. Hati yang tak tenang melihat orang lain saling berlomba memainkan layangan kehidupan. Rasa tak percaya diri. Rasa kecewa karena hal yang tak berjalan sesuai rencana. Rasa takdir yang seolah kurang adil. Rasa sedih karna tahu ada yang salah tapi ngga tahu harus melakukan apa. Juga rasa bersalah melenakan waktu yang semakin berdetak, bertanya apa pilihan-pilihan yang kita buat sudah benar. 


Ada saatnya kita butuh jeda rehat, duduk tenang dan istirahat. Ibarat coffee break, untuk memikirkan ulang progress dari tujuan awal kita hadir di dunia. Kita lupa. Padahal berkali-kali disebutkan dalam ayatNya yang sudah jarang kita baca. 

Membenahi niat. Meluruskan jalur. Mengisi kembali baterai iman.


Karena kadang kita lelah mengejar sesuatu yang ternyata tak selayak itu mendapat waktu dan tenaga kita. Kadang juga kita terlalu sedih kehilangan sesuatu yang sejatinya nilainya kalah kecil..jauuh lebih keciill daripada ridha Allah kepada kita.


Seseorang pernah menasehati, parameter keimanan adalah ketenangan hati. Hati yang risau meski kita secara fisik baik-baik saja adalah alarm alami kita bahwa kita harus mulai berbenah. 


kalau nanti, kalian merasa tidak tenang, cobalah sekali-kali ambil waktu 'coffee break' dan periksalah ada di posisi manakah saat ini iman kalian..setidaknya jika saat ini baterai iman kita telah 'low', minimal kita jadi 'aware' akan keadaan kita.

.

.

.

Yogyakarta, 11 Juli 2022.


*bonus foto-foto penuh imajinasi di ikea 🙃🙂




Komentar