Rasanya bagai tergulung hangat dalam selimut, saat hujan di Sabtu pagi. Tau di dunia ini ada yang menjagamu. Berdoa untukmu. Mencarimu. Dan kau pun akan melakukan hal yang sama, karena bagimu tidak ada yang lebih tulus dari langit sore di Kota Bandung. Karena angin dinginnya memeluk semua rekaman sudut kota yang kau putar dalam ingatanmu. Kau pernah disana. Berdiri di depan patung macan. Kala subuh. Hanya untuk menikmati Bandung untukmu sendiri. Milikmu. Kau tegup semua embun pagi kerinduanmu. Merasa payah, lalu tinggalkan semuanya di sudut jalan. Lampumu ada disana. Kau tengok berkali-kali tapi kau memutuskan tak akan mengambilnya lagi. Karena kau tak menginginkannya lagi, katamu. Ini sudah pagi, katamu. Aku tidak butuh lampu. Lalu kau berjalan dan berjalan. Meresapi sinar matahari yang menyinari ujung-ujung jarimu. "Aku mau mentari" katamu. Kau cari tangga menuju mentari. Kau yakin ada. Dimana? Seluruh badanmu menolak untuk menyerah. Kau adalah pejuang. Kau akan dapatkan