Langsung ke konten utama

Blank space

Sunday Chapter #8.


Rasanya seperti
Jeda ruang kosong yang tercipta diantara dua tangan yang sedang bertepuk tangan. 
Aku ingin merasakan ruang kosong diantara aku dengannya. Tidak saling menghubungi, tidak saling berkomunikasi, tidak peduli, dan tidak bertanya.

Aku tidak begitu tau kebenaran esensi dari ruang kosong, namun aku percaya bahwa ia penting hadir di antara kami. 
Ia memberikan kami kesempatan untuk mendengarkan hati yang mulai bicara. 
Memberikan jalan datangnya perasaan campur aduk yang memicu dua hati untuk saling mencari, jika yang mereka reka benar adanya. Ruang kosong menjauhkan dari sifat bosan yang mungkin hadir pada rutinitas biasa. Menghargai kehadiran masing-masing saat bersama. Menjadikan sebuah pertemuan menjadi lebih bermakna karena mengerti bahwa diantaranya ada jurang perpisahan. 


Seperti ruang spasi dalam paragraf ini. Dia hadir secara teratur setelah rentetan suatu huruf,  memperjelas pembacanya untuk menangkap makna.


Random thought
This is just a part of my short story entitled 'Sunday'. 

Chusna A. 

Komentar