Langsung ke konten utama

Sunday #4

Matahari bersinar. Suasana kamar itu masih sepi. Sang empunya ruangan sudah bangun dan tengah asyik menuliskan mimpinya semalam. Mimpi yang aneh. Belakangan ini dia sering memimpikan hal yang membuatnya penasaran. Pernahkah kau melihat musim semi? Aku pernah meskipun aku tidak pernah keluar negeri. Rasanya menyenangkann sekali! kau memotret tapi saat kau bangun kau tidak dapat menemukan foto apa-apa di handphonemu. Padahal di kepalamu masih tergambar jelas bagaimana salju meleleh dan bunga-bunga bermekaran, dan kau ada disana, kau berdiri di lembah itu. Berdiri di tepi sungai dan diatas batu-batu! Kau bahkan berpikir baju musim semi apa yang akan kau pakaai! Wah! Aku benar-benar ingin mewujudkan mimpi itu suatu hari nanti! Dia kemudian berganti halaman, terdiam beberapa saat. Matanya terpejam dan dahinya mengernyit seolah berusaha mengingat sesuatu. Jam di dinding satu-satunya suara yang mengeluarkan suara. Mimpi yang selanjutnya lebih aneh. Iya tidak yakin ingin menulis mimpi itu atau tidak. Sebuah dialog imajiner yang seolah ia alami dalam mimpinya.

Halo apa kabar..

####
Halo apa kabar. Rasa-rasanya sudah lama sekali ya tidak mengobrol. Padahal obrolan kita biasa-biasa aja sih, tapi aku rindu ada yang menanyai kabarku. Hm, kita makin seperti bambu ya. Meregang. Bertambah jauh antar satu ujung dengan yang lain.  Aku terima, karena aku menjadi fokus pada diriku dan apa yang harus aku kerjakan, tapi, sesekali menyemangatimu aku rasa tidak buruk juga.. Semangat belajar. Semoga perasaanku selalu seperti gulali tiap mengingatmu. Campur aduk tapi manis rasanya.

Tapi tahukah kamu, aku sedang berusaha menjadi yang istimewa? Aku menghentikan karena aku telah memilih menjadi bunga mawar, bukan bunga kertas. Menjadi mutiara, bukan perhiasan. Semoga bisa berhasil..jadi nanti waktu kamu melihatku, aku tidak meredup.



Breek!

Sunday merobek halaman kertas itu. Geli sendiri saat ia baca. Ia emang ga bakat nulis.
Ia pun lanjut menggambar-gambar pepohonan dengan seorang berponco di tengahnya. Sepertinya dia lebih suka mengabadikan momen dengan coretan. Hm, Bentar lagi ia akan belajar Mekanika Fluida. Kalau dia mood.

Semoga malam ini ibu kos membuatkan puding susu stoberi, Aamiin!

Komentar