Aneh. Rasanya, terus berjalan tanpa sempat melihat kebelakang. Sekarang kami sibuk, entah oleh apa. Kala dulu kaki melangkah cepat menuju pintu tepat pukul tujuh. Nuansa menyeruak. Jadi begini kuliah. Aku akan jadi seperti apa. Orang orang ini seperti apa nantinya. Tas penuh kertas. Buku penuh coretan pensil. Membelalakkan mata hingga senja. Aku terjaga. Aku menoleh. Tapi toh tidak ada siapa siapa. Semua berjalan di jalannya sendiri sendiri. Jalan saja ke salman. Sore itu. Langit oranye. Beberapa orang tampak mengobrol santai di rumput. Kuluruskan kaki di tangga. Yang ingin kulihat hanya menara. Lalu aku temui tempat nyaman, tapi bukan 'disini'. Tempat nyaman tempat bintang bintang tergelar. Api unggun menghangat. Malam itu kami seakan berlaga. Namun 'disini', aku belum berkontribusi apa apa. Lalu m ereka semua berbicara. Kubiarkan saja. Tak pernah tergerak untuk ikut bicara sebenarnya. Malas aku menyampaikan pendapat. Bodohnya aku Bulan berganti. Aku ingat pidat