Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Mentari hari kemarin

Aneh. Rasanya, terus berjalan tanpa sempat melihat kebelakang. Sekarang kami sibuk, entah oleh apa. Kala dulu kaki melangkah cepat menuju pintu tepat pukul tujuh. Nuansa menyeruak. Jadi begini kuliah. Aku akan jadi seperti apa. Orang orang ini seperti apa nantinya. Tas penuh kertas. Buku penuh coretan pensil. Membelalakkan mata hingga senja. Aku terjaga. Aku menoleh. Tapi toh tidak ada siapa siapa. Semua berjalan di jalannya sendiri sendiri. Jalan saja ke salman. Sore itu. Langit oranye. Beberapa orang tampak mengobrol santai di rumput. Kuluruskan kaki di tangga. Yang ingin kulihat hanya menara. Lalu aku temui tempat nyaman, tapi bukan 'disini'. Tempat nyaman tempat bintang bintang tergelar. Api unggun menghangat. Malam itu kami seakan berlaga. Namun 'disini', aku belum berkontribusi apa apa. Lalu m ereka semua berbicara. Kubiarkan saja. Tak pernah tergerak untuk ikut bicara sebenarnya. Malas aku menyampaikan pendapat. Bodohnya aku Bulan berganti. Aku ingat pidat

Circloma

Waktu berotasi. Hari terus berganti. Kehidupan tak mau tuk terus berdiam diri. Orang orang datang dan pergi. Semua peristiwa yang terjadi. Tak ingin begitu saja dilalui. Ada yang tertinggal. Tak masuk di akal. Terlalu jelas untuk disangkal. Semua yang dulu ada dan sekarang hilang, terasa mahal. Ada perpisahan. Ada pertemuan. Mungkin ada sedikit kenangan. Sedikit kebahagiaan dan kesedihan. Sedikit lagi hanya ada di angan-angan. Sekarang kisah baru. Waktu terus melaju. Kita dituntut untuk terus maju. Berpacu. Yang penting bukan dimana kita berada, tapi dengan siapa kita berada. Chusna A.

Cryptex

Bahkan saat dirasa menitipkan sebuah rahasia itu susah. Berkeluh kesah di depan orang itu susah. Saat kamu belum punya kepercayaan batin dengan orang itu. Kamu takut dia akan ikut menjustifikasi kamu dalam paradigma yang tidak kamu harapkan. Lalu semua hal itu berbalikan dengan sebuah prinsip yang kamu pegang. "Let them like you, for being you". Tapi terlalu susah bagimu untuk membuka sebuah ikatan batin dengan orang lain karena kamu tidak mudah untuk semerta merta percaya. Lalu kemana bebanmu akan dibagi? Pada samudera mana kau akan rela menumpahkan seluruh isi hati? Saat menitipkan sebuah rahasia itu susah, menyimpannya sendiri apalagi. Chusna A.